Laman

Senin, 09 November 2015

*PS*

Pelayanan sosial merupakan salah satu program sahabat muda, yaitu kegiatannya melayani kebutuhan orang yang benar-benar membutuhkan bantuan dengan materi maupun tenaga dan berlandaskan kepedulian tanpa mengharapkan imbalan.
Pelayanan sosial sendiri dibagi menjadi 3 tahap yaitu
1. Kunjungan
Yaitu kita mendatangi kampung-kampung mencari sasaran dengan bertanya pada warga sekitar tentang sasaran yang kita ingin kan seperti orang-orang jompo, Sakit tdk ada yg merawat, anak penderita bibir sumbing dan para dhuafa yg membutuhkan bantuan. Setelah informasi kita dapatkan. Kita langsung berkunjung ke rumah sasaran. Memperkenalkan diri, Bercerita, memberikan motivasi.
2. Perawatan
Yaitu kita membantu merawat para dhuafa yg sedang sakit seperti memijatnya, menyuapinya, membersihkan rumahnya dan melakukan apa yg bs kita lakukan untk membantunya.
3. Pembinaan Kelompok
Kita membina sekelompok anak jalanan, anak2 kampung kumuh, anak-anak kampung dhuafa, ibu-ibu pengajian dll. Dengan memberikannya keterampilan, belajar bareng, senam bersama dan banyak kegiatan2 lainnya.
Semua kegiatan terlihat bahwa kegiatan ini dilakukan untuk para dhuafa namun sebenarnya kegiatan ini untuk melatih para volounteer muda untuk bisa lebih peka terhadap keadaan lingkungan sekitar kita. Dan segala sesuatu bisa mereka lakukan walaupun tanpa uang. Karena membantu itu tidak hanya soal uang.
Pernah waktu baru-baru ku di Sahabat Muda aku ikut kegiatan pelayanan sosial yaitu kunjungan. Kita aksi dengan menggunakan sepeda pancal kita jalan kesana- kemari berkeliling mengitari kampung. Saat kita lagi santai bersepeda, saya melihat kakek-kakek buta sedang duduk di teras rumahnya ditemani dengan tongkatnya. Melihat pemandangan seperti itu kita langsung turun berkenalan dengan bapaknya dan bercerita dengan beliau. Ternyata kakek tinggal bersama nenek yang   sekarang sedang sakit juga. "Keeek..... Kee....k " rintih sang nenek memanggil sang kakek. Aku langsung masuk ke dalam ternyata neneknya sangat kurus sekali tinggal tulang sama kulit saja dan terbaring lemah di tepi tempat tidur dengan posisi kaki menyentuh lantai. Kutanya dia " Kenapa nek??? Nenek haus? " aq langsung mengambilkan minum yg sudah tersedia di samping tempat tdurnya. Selesai minum ku bersihkan kotoran yg ada dimatanya. Ternyata nenek adalah penderita katarak. Dia tidak bisa melihat. Selesai ku bersihkan matanya kulihat di kamarnya banyak sekali semut dan tercecer beberapa potongan roti. Ku sapu lantai rumahnya sampai 3x saat aku sapu aku kaget ternyata kaki nenek luka cukup besar dan ngerinya lagi lukanya itu di kerumuni oleh banyak semut. Aq sampai merinding melihatnya. Setelah selesai menyapu aq memutuskan untuk keluar dr kamarnya. Aku mau membersihkan lukanya tidak berani, jijik, ngeri dan lain sebagainya. Namun saat aku tinggalkan dia aku kasihan, tapi masak aku yg harus membersihkan. Tapi siapa lagi kalau bukan aku yg membersihkan. Jadi galau sendiri. Merasa serba salah. Akhirnya mau tdk mau lukanya aku bersihkan. Dari semut-semut yg tega meroyok nenek. Jijik tp ku beranikan diri. Karena aku membayangkan masa tua ku bagaimana jika nasibnya seperti nenek tidak ada yg bantu aku??? Dari situ aku belajar peduli dengan orang lain. Bukan untuk mereka tp untuk diri ku sendiri. Sejujurnya dari dulu saya tidak suka melihat orang yg sedang sakit apalagi harus menungguinya bau aroma dikamarnya orang sakit saja saya tdk mau pasti tidak betah lama2 jika berkunjung org sakitbsetelah berjabat tangan aku langsung keluara. Namun kali ini aku harus melawan diri ku sendiri.  Ku tutup hidung ku dengan kerudung yg nempel di kepala ku. Saat aku mau pulang neneknya bilang dengan suara lirih " Nko nek awak mu muleh aku melu yo" hati ku langsung tersentuh betapa kesepiannya nenek ini aku terharu mendengarnya. Sampai tidak bisa berkata-kata.
Aku keluar dan aku berpamitan dengan kakek. Kata warga sekitar memang itu suami istri buta. Karena neneknya sakit kakeknya yang bantu mengambilkan makanan dan minuman buat nenek. Kalau nyuapin terkadang kakek meminta bantuan tetangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar