" BERLARI MERAIH MIMPI "
Mengejar Mimpi dengan
Berlari
Memang
bukan hal yang mudah bisa sukses berwirausaha di usia muda sekaligus bisa
berprestasi di bangku kuliah. Namun bagi Haris itu merupakan hal yang
menyenangkan. Haris mampu menjalankan beriringan antara bisnis dan
pendidikannya. Walaupun usahanya masih berusia 10 bulan, karena kegigihannya
dalam berwirausaha laki-laki muda berkaca mata itu mampu menggaji lima
karyawannya yang sebagian merupakan teman kampusnya. Disisilain dia juga
mendapatkan beasiswa class Internasional S1 di Universitas Bhayangkara Surabaya
serta mendapatkan beasiswa Joint Degree di Rajamangala University of Technology
Tanyaburi Thailand selama satu tahun.
Tidak
cukup sampai disitu, di dalam kampus maupun di luar kampus Haris aktif, selalu
memanfaatkan kesempatan yang ada. Berbagai perlombaan serta program kreatif dia
ikuti. Hasilnya pun luar biasa setiap ide yang dia tuangkan jebol juga, PKM
(Program Kreatifitas Mahasiswa) 2012 tentang sari tebu, PKM 2013 tentang Permen
dari Daun Sirih, PMW 2014 (Program Mahasiswa Wirausaha) tentang Suked Sahe dan
juara 2 Lomba Bisnis Plan tentang Suked Sahe di Universitas Airlangga. Dari
situlah Haris memulai untuk mewujudkan mimpinya menjadi wirausaha. Uang
tabungan ditambah hasil dari beberapa lomba kreatifitasnya sebagai modal untuk memulai
usaha Suked Sahe.
Bagaimana
cara mengatur antara kuliah dan wirausaha agar bisa berjalan beriringan? “Pagi
ngerjain orang lain, siang kuliah. Tidak menyita waktu” jawabnya singkat tanpa
beban. “Prinsip dalam menjalani study dan wirausaha adalah Punya mimpi, kejar
mimpi, dan lari ngejarnya”. Kata laki-laki asal Lamongan itu.
Susah
senang dalam berwirausaha juga dia rasakan. “Senang saat goal tercapai, saat
banyak pesanan semua partner kerja bekerja dengan baik dan susah saat profit
menurun , susah mendapatkan sales loyal, namun semuanya penuh kenikmatan”
tuturnya. Bahkan dia juga pernah tertipu oleh partner kerjanya sendiri dan
tidak ada cukup bukti untuk melawan.
Sebelum
bisnis Suked Sahe Haris sempat mencicipi berbagai bisnis seperti menjual
sandal, sepatu, menerima pesanan baju dan jaket serta menjadi sales susu
kedelai kurang lebih satu tahun.Dari pengalamannya itu dia melihat peluang dan menyulapnya
dengan ide kreatifnya untuk menarik minat para konsumen.Alasan lain Haris
memilih bisnis Suked Sahe yaitu karena “masyarakat selalu butuh minuman yang
menyehatkan. Air mineral saja laku di jual, Suked Sahe kenapa tidak?”. ujar
laki-laki yang sedang berada di Tanyaburi Thailand itu.
Sedekah membawa berkah
Sedekah dan berfikir adalah dua hal
yang selalu diterapkan Haris dalam menjalani usaha dan study nya.
Kegiatan-kegiatan sosial sering dia lakukan. Beberapa kali ia berkunjung ke
panti asuhan untuk membagikan suked sahe secara gratis dan menyisihkan uang
hasil usahanya untuk disedekahkan. Pernah masuk koran kompas karena melakukan
kegiatan sosial bersama anak-anak jalanan.
Itulah cara dia bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya. “Harapan
kedepannya bisa punya pabrik Suked Sahe, Suked Sahe berbentuk PT yang bisa
tahan 5 tahun dan bisa konsisten untuk bersedekah” ucapnya. “Tentukan mimpi
sebanyak mungkin dan setinggi mungkin dan beranilah untuk jadi orang kaya karena
semuanya itu gratis lakukan sebelum terjadi penyesalan. Ayo bergerak bersama
untuk ngerjain oranglain”. Tutupnya. (ufa)
Analisa Produksi
:
Bahan-bahan :
1.
Kacang Kedelai
2.
Air
3.
Garam
4.
Gula
5.
Jahe merah/coklat bubuk
Cara
membuat
1. Cuci
kedelai sampai bersih
2. Rendam
kedelai kurang lebih 10 jam atau semalaman hingga ukurannya
membesar dan empuk. Kemdian bersihkan kulit arinya.
3. Giling
kedelai dengan mesin penggiling sampai halus
dan saring dengan alat penyaring untuk mengambil sari kedelainya.
4. Masak kedelai dengan api sedang sambil di aduk agar
susunya tidak pecah dan tambahkan sedikit garam dan gula. Bisa ditambahkan
bahan sesuai keinginan misalnya jahe merah, bubuk coklat.
5. Kemas susu kedelai