Laman

Sabtu, 17 Oktober 2015

Rubrik Tak Menyerah (SSCS)

Save Street Child Surabaya (SSCS)

Seringkali kita menyaksikan anak-anak kecil mengamen di Trafigt Light,naik turun dari angkutan satu ke angkutan lain, berkeliling menjual Koran di jalanan, menawarkan dagangan asongannya pada jam sekolah.  Apa yang kita lakukan melihat pemandangan seperti itu? Diam saja?, hanya kasihan tanpa ada tindakan? Atau bergerak dan membantu sesuai kemampuan, seperti yang dilakukan oleh komunitas SSCS yang peduli terhadap anak jalanan dan marjinal.
SSCS berdiri sejak 5 Juni 2011 dengan visi  "Terwujudnya Hak-Hak Anak sesuai dengan harkat dan martabat anak bangsa yang agung dan berbudi luhur ". Untuk mewujudkan visinya yang mulia tersebut SSCS memberikan perhatian dan peduli anak jalanan dan marjinal kota Surabaya, bahwa adanya anak jalanan dan marjinal yang sampai kini belum mendapatkan perhatian khusus terutama dalam hal pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Anak jalanan dan marjinal juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Tidak ada tempat atau gedung khusus untuk kegiatan belajar mengajar, biasanya belajar dilakukan dibeberapa titik diantaranya Bascamp SSCS Jalan Jagiran 64, Taman Jayengrono JMP (Jembatan Merah Plasa), Taman Bungkul di Arena Skate Park, Ruko pinggir Trafict light samsat Kertajaya, di jalan ambengan batu,  Trafict Light Ambengan, Jalan Arjuna sebelah kantor Lorena, Ruko Hanna Bank HR Muhammad, Petojo Berkarya, dan Delta. Setiap titik ada koordinatornya sendiri.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari mereka serta aktivitas para pengajar. “kami menyebut mereka anak Merdeka dan pengajarnya biasa dipanggil dengan pengajar keren” kata kak Jo selaku Humas komunitas SSCS. “Untuk jumlah total anak merdekanya di Surabaya sekitar kurang lebih 400 anak” Lanjutnya.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini, selain kegiatan belajar mengajar mereka juga memiliki kegiatan rutin diantaranya :
1. Jumat Sehat
merupakan suatu tindakan semangat berbagi melalui sekotak susu yang dibagikan setiap hari jum’at kepada anjal dan marjinal dengan tujuan dapat membantu mereka agar lebih sehat dan dapat memenuhi gizi mereka, serta program Jum’at Sehat melalui berbagi susu adalah jembatan untuk lebih dekat dengan anak-anak marjinal.
2.Piknik Asyik
Tujuan dari piknik Asyik yaitu untuk memperkenalkan adik-adik kepada berbagai keanekaragaman alam, kehidupan serta teknologi. Sehingga dengan adanya kegiatan ini SSCS berharap dapat menjadikan mereka sebagai generasi yang berpengetahuan luas.
3.With Care to Share  SSCS adalah program kegiatan tahunan yang diadakan setiap satu tahun sekali, bertepatan dengan hari jadi komunitas. Tidak hanya sebagai peringatan hari jadi komunitas, With Care to Share (WCTS) juga merupakan sebuah pagelaran seni pertunjukan kreasi bakat dan potensi dari anak-anak didikan Pengajar Keren SSCS yang dibingkai dengan semangat kebersamaan.
4.Pengajar Keren merupakan program mengajar anak-anak jalanan. Selain digunakan sebagai nama program, Pengajar Keren juga merupakan sebutan nama untuk volunteer SSCS yang ikut serta mengajar anak jalanan dan marjinal. Menurut SSCS sendiri Keren itu jika kita mau berbagi baik dalam bentuk tenaga, pikiran, materi atau hal apapun tanpa harus mengharapkan imbalan.
5.Beasiswa Anak Merdeka
Diberikan kepada anak yang putus sekolah maupun tidak bersekolah, diharapkan mampu membantu kebutuhan ekonomis dalam menunjang pendidikan anak didik SSCS serta memberi semangat untuk kembali menempuh jenjang pendidikan sekolah.
“Sumberdananya kami peroleh dari donatur dan hasil dari jual baju yang kita buat sendiri serta baju-baju bekas layak pakai dari para donatur, jadi kita tidak hanya menerima donasi materi, tapi snack, susu, alat tulis atau barang-barang bekas yang bisa kami olah kembali” paparnya.
Hambatan-hambatan dalam mengajak kebaikan sering mereka rasakan seperti respon yang kurang baik dari para orangtua anjal dan marjinal, susah mendapatkan koordinator  yang mau konsisten. “Namun kebahagiaan akan terasa saat kita bisa memberikan kebahagiaan terhadap orang lain” ucapnya. Respon baik dari tetangga juga sudah mereka rasakan, banyak tetangga yang mempercayakan anak-anaknya untuk belajar di Bascamp SSCS  yaitu di Jalan Jagiran no 64 Surabaya. “Harapan kedepannya SSCS bisa lebih Maju dan bisa mendapatkan koordinator yang konsisten” Tutup laki-laki asal maluku itu. (ufa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar