Laman

Jumat, 23 Oktober 2015

Terimakasih Semua Karena mu

Dada ku terasa sesak hingga air mata ku tak mampu aku tahan. Ingin ku menangis sekencang-kencangnya. Namun aku malu, ku tak ingin semua orang tahu apa yang sedang terjadi pada diriku. Sedih dan sakit sekali rasanya. Sehelai kain aku ambil untuk menutupi muka dan mulut ku. Aku berteriak di dalam balutan kain itu untuk meluapkan sakit dan sesak di dalam dada. Akhir-akhir ini sikap mu berbeda. Perhatian mu terhadap ku mulai memudar.
Dulu kita sering keluar berdua, hampir tiap hari. Bahkan sesibuk apapun dirimu pasti meluangkan waktu buat ku. Tutur kata mu, tingkah laku mu, sikap mu, membuat aku beranggapan kalau kau punya rasa terhadap ku. Rasa yang bukan sekedar rasa. Namun aku takut menerima rasa itu. Takut rasa sayang ku itu karena kau terlalu baik pada ku, bukan karena benar-benar rasa sayang yang tumbuh dan bersemi  dari dalam hati. Itulah yang membuat ku kurang begitu menanggapi perasaan mu.
Sejujurnya aku juga sayang sama kamu. Tapi aku ragu pada diri ku sendiri. Sering kumembayangkan kebahagiaan hidup bersama mu. Disisi lain aku juga ragu “apakah kamu benar-benar mencintai ku? “ Kalau iyya kenapa sampai sekarang belum mengutarakan perasaannya kepada ku? Kalau emang tidak, kenapa kau selalu ada untuk ku? Menemani hari-hari ku, menghabiskan waktu bersama ku, mengalah demi kepentingan ku. Aku bingung apa yang harus aku lakuan? Haruskah aku menanyakan tentang perasaan mu kepada ku? Aku takut malah akan merusak pertemanan kita. Akhirnya ku putuskan untuk ku jalani mengalir saja. Bersikap seperti biasa.
Banyak orang bahkan semua teman-teman ku beranggapan kalau aku dan kamu adalah pasangan kekasih. Namun ku sangkal semua. Karena kenyataannya masih temen baik. Kamu juga tidak pernah bilang kalau kamu sayang dan cinta sama aku. Terakhir ku melihat mu sebelum kamu berangkat kerja mampir ke kampus ku itu pun karena mengambil STNK yang kebawa aku saat kita pergi bersama. Sempat janjian mau keluar bareng, tapi cuacanya sering hujan. Jadi hanya bisa berkomunikasi lewat sosmed. Kamu juga masih pamitan saat mau pulang kampung.
Jujur aku kangen banget sama kamu. Pengen aku ngajak kamu keluar tapi takut ganggu kesibukan mu. Ku urungkan niat untuk bertemu. Sesekali melihat foto dan kepo dengan status mu. Tiba-tiba aku shock banget, lemes rasanya seakan-akan tubuh ku tidak bertulang lagi, melihat DP mu berubah menjadi sesosok gadis cantik. Dalam hati ku berkata “kerinduan ku terbalas dengan kesedihan dan tangisan” air mata ku langsung mengalir deras tak bisa ku bendung lagi.
Saat ku koment DP mu dan memberikan selamat kepada mu. Kamu bilang hanya teman. Namun aku tak percaya. Sampai berhari-hari DP mu belum kamu ganti juga. “apakah kau tak menyadari betapa sakitnya hati dan perasaan ku?” hampir tiap jam ku lihat Dp mu. Berharap kamu sudah menggantinya. Namun hanya perih yang ku dapatkan. Semakin sering ku melihat dp mu semakin sesak dada ku ini. Kutunggu keesokan harinya ternyata belum kau ganti juga. Akhirnya aku memutuskan untuk dc bbm mu. Tidak ada maksud lain selain untuk menenangkan diri ku sendiri. Ku catat pin mu sebelum aku dc. Akan ku invite lagi setelah keadaan ku semakin membaik.
Setelah aku dc malah tambah karu-karuan perasaan ku campur aduk. Namun aku coba tetap bertahan. Setelah beberapa minggu aku invite lagi Pin mu. Aku sapa dirimu, kutanyakan kabar mu, berusaha bersikap biasa aja namun terasa canggung. Beberapa hari kemudian kamu pasang dp cewek lagi aku gak koment tapi aku langsung kirim pesan melalui WA.
Sambil menangis kutuliskan, “dulu kamu bilang kalau aku punya pacar baru, suruh bilang ke kamu, begitu sebaliknya. Tapi kenapa kamu tidak bilang ke aku kalau kamu sudah punya cewek baru? Sedih aku.”
Keesokan harinya baru kamu balas “iya fa maafin aku sudah ingkar janji” air mata ku langsung  menetes membasahi pipi ku
“iya, gak papa kok gak semua urusan mu harus kamu ceritakan ke aku”.
“Dari kemaren sebener.e aku mau cerita ke kamu”.
“iyyaa gak papa. Selamat ya semoga langgeng ” semakin deres air mata ku mengalir.
“maafin aku ya sudah banyak merepotkan mu dan terimakasih sudah mau jadi temen baik ku selama ini” semakin ku tahan air mata ku ini semakin deras mengalir
“kamu gak punya salah kok, kamu sudah baik banget sama aku. Aku masih ada hutang gak sama kamu?”

“Cuma satu utang mu ke aku”
“apa?..... “
"Nunjukin tempat ngopi baru." Nonngkrong di warung kopi inilah kebiasaan yang sering kita lakukan, dulu tapi.
“oh iyya, aku kasih tahu tempatnya ya, ntar kamu bisa datang sama pacar mu."
"Gak mau, maunya sama kamu kan dulu janjinya mau ke situ bareng"
”dulu sama sekarang sudah berbeda, sekarang sudah ada seseorang yang benar-benar harus kamu jaga perasaannya, maaf ya aku tidak bisa menepatin janji yang satu ini” ku biarkan air mataku terus mengalir.
“kalau kamu butuh bantuan bilang saja, aku siap bantuin kamu”.
“Iya makasih ya” mana mungkin aku  minta tolong ke kamu dengan status mu sekarang, aku tidak akan menjadi pengganggu hubungan orang lain.
Ku hapus air mata di pipiku dan berusaha tidak menangis lagi, namun semakin sesak dada ku hingga tak mampu aku tahan untuk meluapkan kepedihan ku. Ku baca-baca pesan mu berkali-kali. Kemudian ku hapus semua pesan mu yang ada di sms,Wa,BBm, dan email. Mulai sekarang aku akan belajar melupakan perasaan ku ke kamu, semakin aku berusaha melupakan semakin aku teringat semua tentang mu, tentang saat kita bersama. Namun aku sadar aku tidak bisa terus-terusan termenung dalam kesedihan. Walaupun sakit aku tetap harus bergerak maju untuk kedepan yang lebih baik.
Ku cari-cari kesibukan sendiri, ikut seminar, worksop, serta ikut kajian sana-sini, disitu aku dapat teman-teman baru. Saat aku pasang Dp kajian ternyata banyak temen ku juga yang tertarik pengen ikut. Aku baru menyadari ternyata aku punya begitu banyak teman, saat ku ber sama mu aku merasa hanya kamu teman ku. Padahal masih ada orang tua yang menyayangi ku, masih ada saudaraku dan hoby ku.
Weekend ku sekarang semakin sibuk, dengan kesibukan lebih bermakna dan mendatangkan pahala in syaaAllah. Aku berusaha menerapkan ilmu yang aku dapat Dari kajian ustadz-ustadz yang aku peroleh. Berusaha memantaskan diri untuk menjadi insan lebih baik agar mendapatkan jodoh yang baik pula. Aku juga ikut komunitas yang menurut ku sangat luar biasa dan mulia sekali. karena disitu aku belajar untuk lebih dekat dengan Allah, untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dilatih karakter, dilatih mandiri dan lebih respect dengan orang lain. Sesekali aku teringat akan dirimu dan merindukanmu. Namun aku percaya akan mendapatkan pasangan yang lebih baik.
Pernah suatu ketika aku ikut kajian di Masjid Sier Rungkut, ustadz nya menyampaikan 2 hal yang sangat membantu aku sekali 1. Terima dan Terimakasih. Hati itu tercipta dari hal yang lembut yaitu darah maka ia bersifat selalu menerima apa yang masuk. Jika kita menolaknya maka akan sakit hati. Yang membuat kita menolak adalah pikiran-pikiran kita. Maka terimalah segala apa yang terjadi pada diri kita, dan jangan lupa berterimakasih kepada Allah karena dibalik musibah pasti ada hikmah. 2. Move On (Bergerak). Bukan berarti move on itu tidak sedih, tidak sakit hati. Move on itu sedih dan sakit hati pasti, namun tetap bergerak melangkah kedepan. Dan ada satu perkataan lagi yang lebih mengena “ berprinsiplah seperti nyanyian anak-anak balon ku ada lima, satu balon meletus hatinya sedih, kacau. Tapi dia ambil hikmah untuk memegang erat-erat balon yang tersisa empat. Ibarat kisah percintaan putus sama pacar=balon yang meletus tapi lihatlah kita masih ada empat balon lagi yang tersisa jangan biarkan mereka ikut meletus. Masih ada orang tua yang mungkin sempet terabaikan, masih ada teman yang pernah dicuekin, masih ada hoby dan cita-cita yang harus dicapai.
Namun aku sangat berterima kasih pada mu. Terimakasih, karena mu aku sekarang menjadi wanita lebih mandiri karena dulu sering sekali ketergantungan sama kamu. Terimakasih, karena mu aku semakin dekat dengan Robb ku. Terimakasih, karena mu aku mendapatkan banyak teman-teman baru. Terimakasih, Karena mu aku menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih, Karena mu aku mendapatkan ilmu dan wawasan baru. *(Ufa)

2 komentar:

  1. ini tha yg kmu tulis,,, curahan hati yg bikin ak gak dpat berkata",,

    BalasHapus
  2. he....Terimakasih ya.
    Terimakasih sudah mampir ke Blog ku. Mohon kritik sarannya untuk kedepan, agar lebih baik. oke!!!

    BalasHapus