Laman

Sabtu, 09 Januari 2016

HARUS SABAR DAN HARUS YAKIN

HARUS SABAR DAN HARUS YAKIN

Hay…hay…hayyy….Semangat Pagi Sahabat……

Di postingan ini ufa tidak akan membahas tentang apa itu Sabar? Apa itu Yakin? Karena sudah banyak bloger yang mendefinisikan tentang dua hal tersebut. Seperti biasa ufa akan bercerita hehehe. Bercerita tentang apa yang ufa alami dan semoga cerita ini bisa bermanfaat buat sahabat ku semuanya. Yuuuuk… langsung simak ceritanya!!!.......

“Terimakasih banyak ya  bu, semoga Ibu dan Bayi Ibu selalu diberi kesehatan”. Kata wahyu saat melayani pembeli yang sedang hamil.  “Alhamdulillah ya mbk akhirnya ada pembeli juga” sambungnya kepada ku. “Kuncinya harus sabar dan harus yakin. Allah sudah mengatur rezeki kita, seberapapun mahalnya barang yg kita jual, dimanapun kita jual, kalau memang Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin” kataku menimpali pernyataannya.

Pukul 04.00 Aku dan Wahyu bersiap-siap untuk berjualan di sekitar Masjid Agung (MA). AKu dan Motor ku penuh dengan Barang yang akan kita jual. Begitu juga wahyu dan motornya penuh barang dagangan dan gantungan serta hanger untuk berjualan. Setelah semuanya siap dengan

Bismillahirrohmanirrohim dan penuh semangat kita berangkat berniat berjualan. Sesampainya di masjid Agung kita bingung mau berjualan dimana, karena ini kali pertamanya kita berjualan. Di sekitar masjid Agung masih sepi dan sudah banyak tulisan “DILARANG BERJUALAN DISEPANJANG JALAN INI” kita mencoba masuk tempat bazaar sebelah masjid Agung. Ternyata tempat disitu sudah ada pemiliknya semua dan jika mau ikut jualan juga harus membayar sejumlah uang dimuka.

Kita urungkan berjualan di bazar dan kita memutari MA mencari-cari tempat untuk kita berjualan. Kita berhenti di tempat yang biasanya buat jualan orang-orang, namun kita belum bisa langsung menggelar dagangan kita karena kebetulan hari itu ada Satpol PP gabungan dan melarang PKL (Pedagang Kaki Lima)berjualan di sekitar MA. Para pedagang banyak yang sudah berdatangan, Namun sama nasib mereka seperti kita belum bisa membeber dagangannya, karena pasti akan diobrak sama Satpol PP.

“Tidak biasanya mbk operasi seketat ini” kata ibu penjual Tupperware. “Gara-gara kepala satpol PPnya diganti jadi seperti ini, biasanya keamanan MAnya juga gak pernah mempermasalahkan pedagang disini” imbuhnya. Banyak sekali yang kita obrolkan dengan ibu penjual Tupperware seputar berjualan di sekitar MA.

Matahari sudah terlihat dan kitapun masih belum mendapatkan tempat untuk berjualan karena satpol PP juga masih berkeliaran. Ngantuk rasanya, pengen olahraga lari-lari memutari MA tapi gk mungkin dagangan ini aku tinggal. Hari ini kesabaran kita bener-bener diuji. Sempet putus asa, sudah berjam-jam kita menunggu namun satpol PPnya belum pergi juga. Ada niatan untuk kembali pulang, namun kucoba sedikit bersabar lagi.

Kita putuskan sekali lagi mencari tempat untuk berjualan kalau tidak ada tempat terpaksa kita pulang tanpa ada hasil. Akhirnya kita menemukan tempat namun tempat jalan orang-orang pulang sehingga hanya lalu lalang sepeda motor dan mobil, jarang sekali pejalan kaki, yang lewat dapat dihitung jari. Kita sempet ragu memilih tempat itu. “Kayaknya disini gk ada yang beli, mampir Tanya-tanya aja sudah lumayan”. Kata Wahyu “ Gak papa wes bismillah rejeki Allah yang ngatur, tugas kita berusaha semaksimal mungkin” kata ku sambil menggantung barang dagangan. Sebenarnya aku juga sedikit ragu, namun kupasrahkan semuanya kepada Allah dan selalu berdoa pastinya.

Matahari sudah mulai menyengat dikulit, keringatpun membasahi baju yang kita kenakan. Namun tak mematahkan semangat kita untuk tetap menawarkan barang dagangan kita. “Silahkan Bu Gamisnya mau yang mana?, Lihat-lihat dulu gak papa bu”. Teriak ku kepada para pengendara yang berlalu lalang. Saat ada pengendara mobil dan motor yang mampir di tempat kita jualan, rasanya senang walaupun mereka tanya-tanya aja.

Hari semakin siang, banyak pengendara yang mampir di tempat jualan kita dan ada beberapa orang yang sudah membeli dagangan kita. Walaupun tidak banyak namun kita tetap bersyukur dan kita jadikan penyemangat untuk merencanakan strategi penjualan yang lebih baik berikutnya, yang kunci utamanya yaitu kita harus sabar, dan harus yakin dengan pertolongan Allah. Semangaaaat :D

Surabaya,10 January 2016
9:44 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar